Setiap negara pasti masyarakatnya punya kebiasaan dan tradisi yang berbeda. Jika menurut negara yang satu tradisi dan kebiasaan itu adalah lajim dilakukan oleh mereka maka dinegara kita belum tentu. Kebetulan banget nih sejak menikah saya tidak pernah tahu kebiasaan dinegara suami yang boleh mengidangkan sup, mie atau makanan lain memakai panci atau wajan.
Padahal kebiasaan tersebut buat saya yang asli jawa tentu hal itu adalah pamali dan gak elok banget dilakukan. Apalagi menghidangkan makanan itu untuk suami ataupun tamu.
Rasanya gak pantas banget makan langsung pakai panci atau wajan. Buat saya itu adalah kebiasaan buruk, pancikan gunanya buat masak bukan untuk makan heheheh kecuali gak punya mangkuk atau piring untuk wadahnya.
Ternyata kebiasaan tersebut buat orang Korea adalah hal yang biasa dilakukan bahkan tutup pancipun dipakai untuk piring saat memakan mie rebus. Pertama kali saya mengetahui hal itu rasanya gak enak banget mungkin karena tidak biasa dan tidak pernah saya lakukan jadilah saat makan ada rasa serba salah.
Akhirnya saya beritahukan kepada suami bahwa kebiasaan makan langsung pakai panci atau wajan buat orang jawa adalah kebiasaan yang gak pantas bisa dibilang kebiasaan buruk hehehehh. Walau sekarang sedikit demi sedikit saya mencoba memahaminya. Emang sih biasanya panci yang digunakan oleh orang Korea untuk masak mie rebus adalah panci kuningan. dan jangan salah juga biasanya panci atau wajan yang dipakai untuk menyuguhkan makanan bersih hehehheeh pantat pancinya juga gak hitam heheheheh.
Jika anda pernah melihat drama atau film-film Korea pasti sering melihat adegan orang makan mie rebus langsung pakai pancinya. Atau juga melihat saat orang Korea masak topoki dirumah mereka akan menghidangkannya langsung pakai wajan dan memakan topoki pakai garpu dari wajanya heheheh. Bahkan saat kita memesan makanan di Korea ada beberapa menu yang dihidangkan bersama panci atau wajan. Biasannya menu makanan seperti itu berupa soup yang bisa dimakan bersama-sama.
Jika bersama suami dan anak-anak menu makanan seperti itu yang dipesan maka saya masih bisa menyantapnya lansung memakai sendok kepanci. Tapi jika makan menu seperti itu bersama rekan-rekan kerja suami maka biasanya saya akan meminta mangkuk.Sebelum diicip-icip dengan yang lain maka saya akan mengambilnya terlebih dahulu.
Beberapa orang keheranan melihat tingkah saya mungkin dipikirnya saya kemaruk makan atau serakah karena takut habis heheheh padahal karena saya tak biasa harus makan seperti cara mereka bersama-sama. Jadilah saya menerangkan kebiasaan di Indonesia adalah seperti yang saya lakukan. Baru deh mereka mengerti dengan penjelasan saya. Jika di Indonesia biasanya semua hidangan yang tersedia bisa diambil secukupnya diatas piring dan mangkuk kita. Bukan diicip-icip bersama-sama dalam wadah yang sama hehehheehhe.
Beda negara beda budaya, beda tradisi dan beda kebiasaan. Setiap masyarakat di suatu negara pasti ada kebiasaan baik dan kebiasaan buruknya. Namun kebiasaan baik disuatu negara belum tentu kebiasaan baik dinegara kita begitu pula sebaliknya. Semoga dengan perbedaan ini masing-masing dari kita menghargai perbedaan tersebut. Perbedaan itu indah jika kita saling mengerti dan menghargainya.
Padahal kebiasaan tersebut buat saya yang asli jawa tentu hal itu adalah pamali dan gak elok banget dilakukan. Apalagi menghidangkan makanan itu untuk suami ataupun tamu.
Rasanya gak pantas banget makan langsung pakai panci atau wajan. Buat saya itu adalah kebiasaan buruk, pancikan gunanya buat masak bukan untuk makan heheheh kecuali gak punya mangkuk atau piring untuk wadahnya.
Ternyata kebiasaan tersebut buat orang Korea adalah hal yang biasa dilakukan bahkan tutup pancipun dipakai untuk piring saat memakan mie rebus. Pertama kali saya mengetahui hal itu rasanya gak enak banget mungkin karena tidak biasa dan tidak pernah saya lakukan jadilah saat makan ada rasa serba salah.
Akhirnya saya beritahukan kepada suami bahwa kebiasaan makan langsung pakai panci atau wajan buat orang jawa adalah kebiasaan yang gak pantas bisa dibilang kebiasaan buruk hehehehh. Walau sekarang sedikit demi sedikit saya mencoba memahaminya. Emang sih biasanya panci yang digunakan oleh orang Korea untuk masak mie rebus adalah panci kuningan. dan jangan salah juga biasanya panci atau wajan yang dipakai untuk menyuguhkan makanan bersih hehehheeh pantat pancinya juga gak hitam heheheheh.
Jika anda pernah melihat drama atau film-film Korea pasti sering melihat adegan orang makan mie rebus langsung pakai pancinya. Atau juga melihat saat orang Korea masak topoki dirumah mereka akan menghidangkannya langsung pakai wajan dan memakan topoki pakai garpu dari wajanya heheheh. Bahkan saat kita memesan makanan di Korea ada beberapa menu yang dihidangkan bersama panci atau wajan. Biasannya menu makanan seperti itu berupa soup yang bisa dimakan bersama-sama.
Jika bersama suami dan anak-anak menu makanan seperti itu yang dipesan maka saya masih bisa menyantapnya lansung memakai sendok kepanci. Tapi jika makan menu seperti itu bersama rekan-rekan kerja suami maka biasanya saya akan meminta mangkuk.Sebelum diicip-icip dengan yang lain maka saya akan mengambilnya terlebih dahulu.
Beberapa orang keheranan melihat tingkah saya mungkin dipikirnya saya kemaruk makan atau serakah karena takut habis heheheh padahal karena saya tak biasa harus makan seperti cara mereka bersama-sama. Jadilah saya menerangkan kebiasaan di Indonesia adalah seperti yang saya lakukan. Baru deh mereka mengerti dengan penjelasan saya. Jika di Indonesia biasanya semua hidangan yang tersedia bisa diambil secukupnya diatas piring dan mangkuk kita. Bukan diicip-icip bersama-sama dalam wadah yang sama hehehheehhe.
Beda negara beda budaya, beda tradisi dan beda kebiasaan. Setiap masyarakat di suatu negara pasti ada kebiasaan baik dan kebiasaan buruknya. Namun kebiasaan baik disuatu negara belum tentu kebiasaan baik dinegara kita begitu pula sebaliknya. Semoga dengan perbedaan ini masing-masing dari kita menghargai perbedaan tersebut. Perbedaan itu indah jika kita saling mengerti dan menghargainya.